Mata adalah salah satu organ paling berharga yang kita punya. Bayangin aja, tiap hari kita bergantung sama mata buat kerja, belajar, main HP, nonton, bahkan sekadar jalan di rumah. Tapi sayangnya, banyak orang baru sadar pentingnya menjaga mata setelah ada keluhan. Padahal, beberapa penyakit mata bisa di cegah kalau kita lebih peduli sejak awal.
Nah, biar kamu lebih waspada, yuk kenali 7 jenis penyakit mata yang paling umum terjadi dan sering banget di alami banyak orang. Siapa tahu kamu pernah ngalamin salah satunya tanpa sadar!
1. Katarak: Musuh Utama Penglihatan Jernih
Katarak adalah kondisi ketika lensa mata yang harusnya jernih malah jadi keruh. Akibatnya, penglihatan jadi buram, kayak ngelihat dunia lewat kaca berembun. Penyakit ini umumnya menyerang orang yang sudah lanjut usia, tapi nggak menutup kemungkinan juga di alami orang muda karena faktor genetik, diabetes, atau terlalu sering terpapar sinar UV.
Gejala umum katarak:
-
Pandangan buram atau berkabut
-
Sensitif terhadap cahaya
-
Warna terlihat pudar
-
Sering ganti kacamata karena minus terasa berubah
Tips mencegah katarak:
Gunakan kacamata hitam saat keluar rumah, konsumsi makanan tinggi antioksidan (seperti wortel, bayam, dan jeruk), serta hindari merokok yang bisa mempercepat kerusakan lensa mata.
2. Glaukoma: Si Pencuri Penglihatan Diam-Diam
Kalau katarak bisa di lihat dari gejalanya, beda halnya dengan glaukoma. Penyakit ini di juluki “pencuri penglihatan” karena sering datang tanpa di sadari. Glaukoma terjadi karena tekanan di dalam bola mata meningkat dan merusak saraf optik secara perlahan. Kalau di biarkan, bisa menyebabkan kebutaan permanen.
Tanda-tanda glaukoma:
-
Pandangan menyempit (kayak ngelihat dari terowongan)
-
Sakit kepala hebat
-
Mata terasa nyeri dan merah
-
Penglihatan kabur tiba-tiba
Glaukoma nggak bisa di sembuhkan sepenuhnya, tapi bisa di kendalikan dengan obat tetes mata khusus, terapi laser, atau operasi. Jadi, penting banget untuk rutin periksa mata, apalagi kalau ada riwayat keluarga penderita glaukoma.
3. Konjungtivitis: Mata Merah Bukan Selalu Karena Kurang Tidur
Konjungtivitis atau yang sering di sebut “mata merah” ini adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu lapisan bening yang menutupi bagian putih mata. Penyebabnya bisa karena infeksi virus, bakteri, alergi, atau iritasi akibat debu dan polusi.
Ciri khas konjungtivitis:
-
Mata merah dan gatal
-
Keluar cairan atau belek berlebihan
-
Kelopak mata bengkak
-
Sensasi panas atau perih di mata
Kalau penyebabnya karena infeksi bakteri, biasanya butuh obat tetes antibiotik dari dokter. Tapi kalau karena alergi, cukup hindari pemicunya dan gunakan obat tetes antihistamin.
Baca Juga:
Cara Menjaga Kesehatan Mata Dari Paparan Layar Elektronik, Jangan Disepelekan!
4. Mata Kering: Masalah Kecil yang Mengganggu
Pernah ngerasa mata kayak berpasir, perih, atau panas saat di depan layar terlalu lama? Nah, bisa jadi itu gejala mata kering. Kondisi ini terjadi karena produksi air mata berkurang atau kualitas air mata yang di hasilkan kurang baik.
Faktor penyebabnya banyak, mulai dari terlalu lama menatap layar gadget, ruangan ber-AC, usia, sampai efek samping obat tertentu.
Cara mengatasinya:
-
Gunakan air mata buatan (tetra)
-
Istirahat dari layar tiap 20 menit
-
Hindari tempat berangin atau berdebu
-
Minum air putih yang cukup
Mata kering mungkin terlihat sepele, tapi kalau di biarkan bisa bikin kornea iritasi dan rentan infeksi, lho!
5. Rabun Jauh (Miopia): Masalah Penglihatan Anak Muda Zaman Sekarang
Anak muda zaman sekarang banyak banget yang pakai kacamata, dan salah satu penyebabnya adalah miopia alias rabun jauh. Kondisi ini bikin kamu susah lihat objek jauh dengan jelas, tapi objek dekat masih oke.
Penyebab utama:
-
Terlalu sering lihat layar dari jarak dekat
-
Kurang paparan cahaya alami (jarang keluar rumah)
-
Faktor genetik
Miopia bisa di koreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraktif seperti LASIK. Yang penting, jaga jarak pandang saat baca atau main HP, ya. Jangan nempel banget sama layar!
6. Rabun Dekat (Hipermetropia): Lawannya Si Miopia
Kalau miopia bikin kamu susah lihat jauh, hipermetropia justru bikin kamu kesulitan lihat dekat. Biasanya, kondisi ini lebih sering di alami oleh orang dewasa atau lansia, tapi bisa juga muncul sejak kecil.
Gejalanya antara lain:
-
Susah fokus saat membaca
-
Mata cepat lelah
-
Sakit kepala setelah membaca lama
Hipermetropia bisa di atasi dengan kacamata berlensa plus atau terapi lensa kontak. Pemeriksaan rutin ke dokter mata bisa bantu menentukan jenis koreksi yang paling tepat.
7. Degenerasi Makula: Gangguan Serius di Usia Lanjut
Penyakit ini biasanya menyerang orang di atas 50 tahun. Degenerasi makula terjadi karena kerusakan di bagian tengah retina (makula) yang bertugas memberikan penglihatan tajam dan detail. Akibatnya, penderita sulit melihat hal-hal kecil seperti tulisan atau wajah orang.
Tanda-tanda awalnya:
-
Penglihatan pusat kabur
-
Warna terlihat pudar
-
Kesulitan membaca atau mengenali wajah
Belum ada obat untuk menyembuhkan degenerasi makula secara total, tapi pengobatan modern seperti suntikan anti-VEGF dan suplemen vitamin tertentu bisa membantu memperlambat perkembangannya.
Jaga Mata, Jaga Kualitas Hidup
Mata bukan cuma alat untuk melihat, tapi juga jendela buat menikmati hidup. Banyak orang nggak sadar kalau kebiasaan kecil kayak tidur larut sambil main HP, malas pakai kacamata hitam di luar, atau lupa istirahat dari layar bisa jadi awal dari berbagai penyakit mata.
Mulai dari sekarang, coba lebih peduli sama mata kamu. Lakukan pemeriksaan rutin minimal setahun sekali, konsumsi makanan bergizi (terutama yang kaya vitamin A dan omega-3), dan jangan abaikan gejala-gejala kecil yang muncul. Karena, mata sehat = hidup nyaman.